Kamis, 24 Oktober 2013

AKUNTANSI

Lahirnya Akuntansi
Akuntansi

Pada tahun 1995, berawal dari keinginan untuk mengembangkan Politeknik serta memberdayakan dosen-dosen Mata Kuliah Dasar Umum yang jumlahnya dirasa sudah memadai disertai dukungan dari berbagai pihak, maka atas prakarsa dari Direktur PNP saat itu, Bapak Ir. M.Hanafiah, didukung oleh Pembantu Direktur I, Ir. Suhendrik Hanwar, ST.MT, dibentuklah tim penyusunan proposal pendirian Jurusan Tata Niaga yang terdiri atas dua Jurusan yaitu Administrasi Niaga dan Akuntansi. Tim ini beranggotakan Bapak Desmiwarman, ST, M.Si selaku Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Jumyetti, SE.MSi selaku koordinator MKDU, Dra. Welsi Haslina, dan Dra Yuli Yetri, MT, Kerja keras tim penyu­sun proposal ini berbuah manis dengan diterbitkannya SK pendirian kedua Jurusan Tata Niaga oleh DIKTI pada Juli 1997 di Politeknik Negeri Padang dan Jurusan Akuntansi pun menjadi bagian yang sah dari PNP.
Tahun-tahun Pertama
Sebagai Jurusan yang baru saja didirikan, banyak keter­batasan dan kendala yang harus dihadapi oleh Jurusan Akuntansi. Tiga tahun pertama, Jurusan masih minimfasilitas dan sumber daya. Mengelola Jurusan yang baru saja didirikan tentunya bukanlah tugas yang mudah un­tuk dilaksanakan, apalagi dengan segala keterbatasandan tantangan yang ada di depan mata. Struktur or­ganisasi Jurusan Akuntansi saat itu pun masih sangat sederhana, hanya terdiri dari Ketua Jurusan (Dra. Er­mataty Hatta), Sekretaris Jurusan (Dra.Welsi Haslina) dan tenaga administrasi. Di masa itu belum ada aturan yang jelas tentang masa jabatan struktural sehingga Sek­retaris Jurusan saat itu (Dra. Welsi Haslina) menjabat selama tiga tahun dan kemudian digantikan oleh staf pengajar lain (Dedy Djefris, SE.Ak) selama setahun.

Bagaimana dengan staf pengajarnya?
Mayoritas staf pengajar yang ada di Jurusan saat itu memiliki latar belakang pendidikan ilmu ekonomi. Hanya satu orang staf pengajar yang berlatar belakang SarjanaEkonomi Akuntansi Mengatasi kekurangan staf penga­jar beberapa orang dosen luar biasa kemudian diperban­tukan untuk mengajar mata kuliah akuntansi sembari satu-persatu dosen bergelar Sarjana Ekonomi Akuntansi direkrut melalui seleksi PNS oleh jajaran pimpinan PNP. Jumlah dosen akuntansi pun perlahan-lahan bertambah.Generasi pertama tersebut diantaranya adalah M.Rafi, SE.Ak, Endrawati, SE.Ak, Dedy Djefris, SE.Ak, Sukartini, SE.Ak, Nurul Fauzi, SE.Ak, Firdaus, SE.Ak (kemudian menjadi dosen tetap di Fakultas Ekonomi UNAND).
Sebuah hal yang lumrah, jika mengajar di Politeknik kemudian menjadi satu tantangan tersendiri bagi setiap dosen baru yang bergabung di Jurusan Akuntansi. Wajar saja, karena hampir seluruh dosen akuntansi yang bergabung di Jurusan Akuntansi merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dan beberapa Universitas ( mayoritas adalah almamater UNAND). Gaya perkuliahan Strata 1 yang mengedepankan penguasaan teori dan konsep, berkebalikan dengan konsep pendidikan vokasi yang dianut Politeknik. Memahami kesulitan tersebut, setiap dosen kemudian dibekali dengan pelatihan metodologi pengajaran vokasi dengan mendatangkan nara sumber dan P4D Bandung. Tujuannya adalah membekali para dosen dengan metode pengajaran yang sesuai dengan "pakem politeknik" yang mengutamakan praktek (60%) dibanding dengan teori (40%).
Bagaimana mahasiswa akuntansi dan sistem perkuliahan saat itu?
Jurusan Akuntansi pertama kali menerima mahasiswa baru pada tahun 1997. Sesuai dengan aturan pendidikan vokasi, mahasiswa akuntansi PNP angkatan pertama (A'97) hanya terdiri atas dua kelas regular (A dan B) dengan jumlah mahasiswa maksimal 25 orang dalam satu kelas. Sebuah identitas yang dicirikan hanya bagi mahasiswa politeknik juga diterapkan oleh Jurusan Akuntansi.
Mahasiswa diwajibkan mengenakan seragam dua kali dalam seminggu dan mengikuti perkuliahan dari jam 7.30 pagi sampai jam 16.00 sore. Waktu itu seragam mahasiswa berupa setelan pakaian kerja berwarna cokiat muda dengan dasi motif batik bagi mahasiswa dan mahasiswi. Tujuannya semata-mata membiasakan mahasiswa untuk mulai berperilaku, bersikap dan berbudaya professional sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan pendidikan Politeknik yaitu menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai.
Padatnya perkuliahan yang mesti diikuti setiap hari mulai dari Senin-Sabtu, membuat mahasiswa menjadi sangat kompak dalam segala hal, termasuk dalam hal pembayaran kompensasi. Setiap kelas mempunyai seorang ketua kelas (courting) yang bertanggung jawab atas "keamanan, ketertiban, dan kenyamanan kelas". Mungkin karena hanya terdiri dari dua kelas, tidak terlihat adanya gap di antara dua kelas yang berbeda tersebut. Alhasil suasana kekeluargaan dan keakraban sangat terasa.
Kurikulum yang diterapkan di Jurusan Akuntansi saat itu adalah kombinasi kurikulum nasional dan kurikulum lokal dengan perbandingan 60:40. Total SKS yang harus diselesaikan mahasiswa adalah 113 SKS yang disusun dengan dengan sistem paket (rata-rata 1 paket berjumlah 20 SKS). 1 SKS disampaikan dalam 2 jam perkuliahan baik teori maupun praktek. Kuliah praktek pelengkap keahlian seperti pengetikan, aplikasi komputer dilaksanakan di laboratorium. Kuliah Praktek Kerja Akuntansi dilaksanakan di Labor PKA ( yang masih sangat sederhana). Namun karena keterbatasan fasilitas saat itu, kuliah praktek komputer dilakukan dengan "menumpang" fasilitas labor komputer yang dimiliki Jurusan Elektro PNP. Praktek pengetikan bisnis dilaksanakan di labor Pengetikan Bisnis bersama-sama dengan Jurusan Administrasi Niaga.
Ruang dosen pun (sebuah ruangan 3x4m yang diberi nama "loker" juga digunakan secara bersama-sama oleh dosen-dosen dari Jurusan Administrasi Niaga dan Jurusan Akuntansi untuk melakukan aktifitas di dua kelas, sehingga sivitas akademika dari kedua Jurusan inipun menjadi sangat akrab. Pada tahun 2000, lulusan akuntansi PNP angkatan pertamapun berha diwisuda.
 Masa Bertumbuh (2001-2004)
Berangkat dari semangat untuk terus maju. Jurusan Akuntansi yang masih sangat muda terus berupaya untuk mengatasi segala kendala dan keterbatasan yang dihadapi. Fasilitas belajar mengajar yang masih minim, prasarana yang belum memadai tentunya hanya bisa diatasi dengan pendanaan yang tidak sedikit. Salah satu masalah klasik yang dihadapi pastilah tentang anggaran pengembangan yang sifatnya "sudah dialokasikan". Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengikuti kompetisi mendapatkan dana hibah bersaing dan bergengsi yang disediakan DIKTI. Task Force penyusun proposal Hibah Kompetisi pun dibentuk hingga pada tahun 2003, beranggotakan orang-orang muda yang energik dengan cita-cita tinggi untuk perbaikan Jurusan. Akhirnya Semi QUE V (Semi - Quality for Undergraduate Education) berhasil diraih untuk periode 2 tahun. Diakomodasi oleh Endrawati, SE.Ak yang saat itu juga menjabat sebagai Sekretaris Jurusan ditambah dengan tim pelaksana yang solid, Jurusan Akuntansi kemudian mulai berbenah melalui Semi Que V ini.
Menuju Akselerasi (2004-2008)
Semi Que memungkinkan Jurusan Akuntanst untuk terus melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan. Memaksimalkan plafond dana 250 juta per tahun dan DIKTI yang dtperoleh selama dua tahun (2003-2004), banyak hal yang telah dihasilkan Jurusan Akuntanst. Kurikulum akuntansi berhasil disempurnakan dan media pengajaran dan peralatan seperti LCD, komputer dengan spesifikasi tinggi untuk labor ditambah jumlahnya, khususnya labor praktek komputer akuntansi. Tidak hanya itu ruang referensi didirikan dan dioptimalkan secara bertahap berbagai macam ragam referensi akuntansi yang berfungsi sebagai pustaka mini sarat ilmu akuntansi agar kemampuan meneliti staf pengajar terus bertumbuh. Suasana akademis yang lebih kondusif bagi penciptaan    ide-ide penelitian dosen dan aktifitas akademis mahasiswa ditingkatkan agar mereka lebih betah dikampus. Dosen-dosen dimotivasi dan difasilitasi melalui hibah pengajaran dan hihah penelitian agar mereka terus berkembang. Tidak ketinggalan mengimbangi tuntutan otomatisasi dalam pengolahan data, Jurusan Akuntansi kemudian mulai memperbaiki sistem informasi jurusan akuntansi melalui pelatihan pemrosesan data berbasis komputer bag staf administrasi.
Tidak puas dengan perolehan yang dicapar dari Semt Que V, akhir 2005 Jurusan Akuntansi kembali bersaing dengan instansi pendidikan tinggi seluruh Indonesia untuk mendapatkan dana hibah kompetensi yang lebih bergengsi yaitu Program Hibah Kompetensi (PHK) A2 dengan plafond dana 1,5 Milyar untuk periode 3 tahun. Tidak sta-sta PHK-A2 berhasil diraih dan diimplementasikan mulai tahun 2006-2008 di Jurusan Akuntansi. Melanjutkan apa yang sudah dan dihasilkan oleh Semi Que V, PHK-A2 ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi internal produktivitas proses belajar mengajar dan kualitas lulusan Akuntansi. Impelementasi PHK-A2 Jurusan Akuntansi berhasil membawa dampak yang sangat signifikan bagi jurusan diantaranya adalah pengiriman 5 orang dosen untuk mengkuti studi lanjut S-2, satu orang di Magister Management Universitas Gajah Mada (Nurul Fauzi, SE.MM.Ak) dan empat orang Magister Akuntansi (Maksi) Universitas Indonesia (Dedy Djefris, SE.M.Ak.Ak, Zahara, SE.M.Ak.Ak, Eliyanora, SE.M.Ak.Ak dan Ulfi Maryati, SE.M.Ak.Ak). Beberapa buku ajar internal dihasilkan dari hibah pengajaran.
Salah seorang staf pengajar (Dedy Djferis, SE.M.Ak.Ak) sudah menulis dua buah buku dan dipublikasikan. Dosen-dosen dikirim untuk pelatihan dan magang. Ruang referensi dan labor komputer sebagai sebuah support system Jurusan dilengkapi dengan fasilitas pengamanan CCTV dan sarana modern lainnya, pengadaan fasilitas fisik penunjang kegiatan proses belajar mengajar, pembentukan jejaring alumni dan kerjasama dengah stakeholders. Pencikalan Tempat Uji Kompetens Akuntansi ( TUK) dan keberhasilan Jurusan Akuntansi memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2000 pada tahun 2007. Prestasi Jurusan memperoleh sertifikat SMM ISO 9001:2000 tersebut terbilang fenomenal, mengingat saat itu Politeknik Negeri Padang sendiri belum "ngeh" dengan pentingnya sistem penjaminan mutu. Sukses Jurusan Akuntansi ini kemudian diikuti dengan kesuksesan Politeknik Negeri Padang memperoleh sertifikat penjaminan mutu SMM ISO 9001: 2000 pada tahun 2008 silam. Saat itu PNP adalah satu-satunya perguruan tinggi di Sumatera yang berhasil memperoleh sertifikat ISO 9001; 2001. Sebagai pionir dalam hal ISO, Jurusan Akuntansi kemudian memberikan benchmarking yang baik bagi Jurusan lain yang ada di PNP mengenai implementasi ISO 9001: 2000. Banyak hal yang sudah dilakukan dan diperbaiki sehingga lebih tersistem dengan adanya ISO 9001: 2000 ini tidak hanya di tingkat Jurusan tapi juga di tingkat Politeknik Negeri Padang sendiri.

Menuju Akselerasi yang lebih solid dan berkelanjutan (2009-sekarang-seterusnya)
Pencapaian yang telah berhasil diperoleh Jurusan terus memotivasi sivitas akademika Jurusan Akuntansi untuk tetap dinamis mengembangkan Jurusan. Seringkali berbagai ide yang awalnya terlontar tidak sengaja, kemudian didukung dan digarap secara bersama-sama oleh semua warga akuntansi. Mulai dari pembentukan Forum Dosen Politeknik se-Indonesia yang digawangi dan diketuai oleh Jurusan Akuntansi PNP, pendirian PPAB, berbagai pelatihan sampai dengan pelaksanaan Dies Natalis Jurusan Akuntansi dan kegiatan-kegiatan lain. Suasana akademis yang kondusif dengan pola kekeluargaan mendorong staf pengajar akuntansi yang 95% sudah S-2 dalam usia yang masih muda untuk terus "bergerak cepat" mendorong akselerasi Jurusan bersama-sama, agar bisa berjalan beriringan dengan institusi pendidikan vokasi lain yang sudah lebih dulu dan lebih maju. Saat ini Jurusan Akuntansi tengah mengajukan usulan akreditasi ke BAN-PT dengan target peringkat A (sebelumnya Jurusan Akuntansi memperoleh akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)). Dalam hal peminatan calon mahasiswa baru di PNP Jurusan Akuntansi menduduki peringkat teratas, baik untuk jenjang DIII ataupun DIV. Namun hal itu tidak menjadikan Jurusan Akuntansi berpuas diri, Insyaallah Jurusan Akuntansi akan terus dan terus melakukan perbaikan berkelanjutan tentunya dengan dukungan semua pihak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar